FADHILAH ASMAUL HUSNA

Minggu, 11 September 2011


Asmaul Husna

1. Allah ( الله ) 
Lafadz ini disebut juga lafadz Jalalah, dan juga disebut Ismudz Dzaat . Yakni dzat yang menciptakan langit, bumi dan seisinya termasuk kita sebagai umat manusia ini. Dan Dialah Tuhan seru sekalian alam.
Barang siapa yang mau membaca Yaa Allah sebanyak 5000 kali setiap malam sebulan lamanya dengan hati yang khusyu' dan tadlaru' lagi merendah kepada Allah, maka insya Allah apa yang kita inginkan akan terkabul dan berhasil.

2. Ar Rahman (الرحمن) 
Nama ini artinya Yang Maha Pemurah . Apabila kita mau berdzikir dan membaca Ar Rahman sebanyak 500 kali setiap seusai shalat lima waktu, maka insya Allah hati kita dapat menjadi terang, dan hilanglah sifat pelupa kita serta gugup dengan ijin Allah.

3. Ar Rahiim ( الرحيم ) 
Nama ini artinya yang maha pengasih . Siapapun kalau dia meminta pasti akan dikasih, walau tidak sekarang, besok atau yang akan datang pasti akan dikasih. Barang siapa yang membaca lafadz ini seratus kali (100) setiap menjelang matahari tergelincir alias menjelang dhuhur maka dia akan dikasihi oleh setiap makhluk (manusia, jin, hewan).

4. Al maliku ( الملك ) 
Lafadz ini berarti yang merajai . Khasiatnya, apabila kita membacaYaa Malik setiap pagi aatu setelah matahari tergelincir sebanyak 121 kali, maka insya Allah pada suatu ketika akan menjadi kaya dengan izin Allah SWT. Namun kitapun harus tetap rajin bekerja dan berusaha mencari rezeki, tidak berarti hanya berdo'a saja tanpa berusaha.

5. Al qudduus ( القدوس ) 
Lafadz ini artinya yang maha suci . Khasiatnya, kalau kita mau membaca lafadz Yaa Qudduus setiap hari sebanyak 100 kali sesudah matahari tergelincir, insya Allah hati kita berhasil dan suci dari sara sombong, rakus, dengki, iri hati, dendam dan sebangsanya.

6. As salaam ( السلام ) 
Lafadz ini artinya yang memberi keselamatan . Khasiatnya, kalau kita membaca Yaa Salaam setiap hari sebanyak 136 kali, maka insya Allah penyakit yang kita derita dalam tubuh kita dapat sembuh.

7. Al Mu'min ( المؤمن ) 
Lafadz ini artinya yang memberi keamanan . Barangsiapa yang menginginkan dirinya, keluarga dan harta bendanya dapat menjadi aman dari gangguan dan sebagainya, maka bacalah lafadz Yaa Mu'min setiap hari sebanyak 136 kali.

8. ِAl Muhaimin المهيمن ) 
Lafadz ini artinya yang maha memelihara . Khasiatnya, jika mau membaca Yaa Muhaimin sebanyak 100 kali setiap setelah selesai mandi dan kita berpakaian, maka insya Allah lahir dan batin kita menjadi bersih, dan hati kita menjadi terang. Jika kita baca lafadz ini setiap selesai dari shalat isya' sebanyak 145 kali, maka insya Allah jika kita menghafal sesuatu tak akan lupa (tidak mudah hilang).

9. Al Aziiz ( العـزيز ) 
Lafadz ini artinya yang dapat mengalahkan. Khasiatnya adalah kalau kita baca lafadz Yaa Aziiz sebanyak 40 kali selama 40 hari sesudah selesai sholat Shubuh, insya Allah dapat menjadi mulia dankaya dengan pertolongan Allah Ta'ala.

10. Al Jabbaar ( الجبـار ) 
Lafadz ini artinya yang maha perkasa. Barang siapa yang mau membaca Yaa Jabbaar sebanyak 226 kali setiap pagi dan sore maka insya Allah musuh-musuh kita tidak akan berdaya menghadapi kita, walaupun musuh-musuh telah melancarkan ancaman untuk memusuhi kita. Begitu pula berkat pertolongan Allah SWT, musuh-musuh kita akan menjadi tunduk.

11. Al Mutakabbir ( المتكبـر )
Lafadz ini artinya yang mempunyai kebesaran. Lafadz ini mempunyai khasiat yang sangat besar dan banyak sekali jika kita mengamalkannya. Oleh karena itu jika kita mau membaca lafadz Yaa Mutakabbiru sebanyak 662 kali sungguh menjadi tunduklah musuh-musuh kita atau siapa saja yang antipati kepada kita. Kemudian jika lafadz ini kita baca sewaktu akan bersetubuh dengan isteri, sungguh jika akan menjadi anak maka akan menjadi anak yang shalih dan shalihah. Amiin.

12. Al Khooliq الخـالـق ) 
Lafadz ini artinya yang menciptakan . Khasiatnya adalah:
  • Jika kita kehilangan barang, dan agar barang itu dapat ketemu dan kembali lagi kepada kita, maka lakukanlah shalat sunnah 2 rakaat lalu bacalah Yaa Khooliqu sebanyak 5000 kali. Insya Allah berkat pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa barang yang hilang itu akan kembali.
  • Bila kekasih, anak atau isteri kita meninggalkan rumah tanpa pamitan, agar mereka itu kembali lagi kepada kita, tak usah bingung-bingung dan susah hati. Cukup kita membaca Yaa Khooliqu sebanyak 5000 kali. Insya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa menggerakkan hati mereka, dan mereka akan kembali lagi.
  • Jika kita menjadi orang yang lamban, tumpul otak atau bebal. Dan kita ingin agar pikiran dan hati kita menjadi terang, maka bacalah Yaa Khooliqu sebanyak 731 kali. Berkat pertolongan Allah maka pikiran dan hati kita dapat menjadi terang dan cepat paham.
13. Al Baari'u ( البـارئ ) 
Lafadz ini artinya yang melepaskan . Khasiatnya adalah apabila dalam keadaan kesukaran atau kesulitan, dan ingin terlepas dari kesukaran atau kesulitan itu atau kita dalam keadaan sakit dan kita ingin lekas sembuh maka bacalah lafadz Yaa Baari'u sebanyak 100 kali niscaya kesukaran itu akan terlepas, dan sakit menjadi sembuh dengan ijin Allah berkat khasiat lafadz asma' tersebut.

Energi Nuklir di Slovenia dan Slovakia

Rabu, 12 Januari 2011

(Batan, 31/12/10)Slovenia dan Slovakia mungkin hanyalah dua negara kecil. Nun jauh di sana, di jantung Eropa timur. Jumlah luas keduanya tak lebih dari pulau Jawa. Bahkan orang sering keliru dan mempertukarkan keduanya. Tapi siapa nyana bahwa kedua negara eks blok timur ini telah bertumbuh pesat menjadi negara modern. Slovenia merupakan pecahan Yugoslavia. Sementara Slovakia mungkin sudah lebih dahulu dikenal sebagai bagian dari Cekoslovakia, eks negara induknya yang kemudian pecah mengikuti runtuhnya Uni Soviet pada awal era tahun 90-an. 
Pertengahan Desember yang lalu, penulis beserta rombongan pemangku kepentingan energi nuklir Indonesia berkunjung ke kedua negara, yang kini sudah menjadi anggota Uni Eropa.  Rombongan terdiri atas Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Eko Maulana Ali, Bupati Bangka Selatan, Kepala Badan Pembangunan dan Statistik Provinsi, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat dan dua anggota Dewan Energi Nasional: Herman Agustiawan dan Muhtasor, di dampingi dua wartawan nasional.  Kunjungan yang didanai oleh IAEA itu bertujuan memperkenalkan seluk-beluk PLTN kepada Indonesia yang ingin memanfaatkan listrik nuklir bagi guna mengatasi krisis energi di masa depan.

Kedua negara dipilih mengingat beberapa kemiripan dengan Indonesia, yaitu pertama, mereka relatif kalah maju dibanding saudaranya di Eropa Barat. Kedua, negara-negara ini baru saja memasuki era demokrasi. Dan ketiga, di awal memulai program energi nuklirnya mereka mendapatkan permasalahan penerimaan publik yang tak kalah ramainyanya dengan Indonesia. 
 
Slovenia memulai program energi nuklirnya ketika mereka masih merupakan bagian dari Yugoslavia, di era kepemimpinan karismatik Josip Broz Tito.  Slovenia, bersama Kroasia mengoperasikan dan berbagi hasil listrik dari PLTN tipe PWR daya 696 MWe buatan Westinghouse (Amerika Serikat) itu sejak 1981.  Listrik nuklir yang terletak di kota Krsko, Slovenia, ini menyumbang 40% kebutuhan Slovenia dan 15% kebutuhan Kroasia.  Guna memenuhi kebutuhan energinya yang terus meningkat, Slovenia sudah merencanakan unit baru PLTN dengan daya 1600 MWe yang kini menunggu persetujuan parlemen sebelum ditenderkan.


Sebaik Apapun Teknologi, Tidak Bisa Berhasil Tanpa SDM Yang Kompeten

Jakarta (08/01/2011). "Mahasiswa diharapkan mendapatkan ilmu yang sangat berharga yang sulit didapatkan di kampus ini karena keterbatasan instrumen dan pengalaman sehingga kita butuh ilmu pengetahuan dari luar yang banyak manfaatnya di masa mendatang, sebagai calon-calon guru dan calon masyarakat yang akan bertanggungjawab atas diri sendiri dan masyarakat," jelas Nanda Sari Dewi, M.Si mewakili Kepala Jurusan saat membuka acara seminar Pendidikan Sains di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan IPA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (08/01/11).
Seminar yang diikuti oleh 70 mahasiswa yang bertema “Prospektif Pendidikan Terhadap Perkembangan Nuklir di Indonesia” ini merupakan rangkaian kegiatan IPA Conduction (IPA Competition and Education) yang diselenggarakan selama 1 minggu oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Pendidikan IPA-FITK.
Teknologi itu mau tidak mau bisa dijadikan suatu standar maju tidaknya suatu bangsa, oleh sebab itu kita tidak boleh kalah dengan negara-negara lain yang memang sedang giat-giatnya mengaplikasikan teknologi, mau tidak mau negara Indonesia nantinya diisi oleh para mahasiswa yang hadir disini. Hal itu disampaikan oleh Kepala PDIN-BATAN Drs. Totti Tjiptosumirat, M. Rur. Sci mengawali presentasinya yang berjudul “Perkembangan Nuklir di Indonesia serta Pemanfaatannya Dalam Kehidupan Bangsa di Masa yang akan datang”

mario teguh

Selasa, 21 Desember 2010

Keindahan hidup kita di akhirat nanti,
dibangun oleh keindahan hidup kita di dunia,

karena kita hidup untukTuhan,

sehingga kita menjaga kejernihan pikiran,
memelihara kebeningan hati,
dan menetapkan keindahan perilaku kita,

agar kita menjadi pribadi
yang bermanfaat bagi sesama,

yang memelihara kelestarian alam,

agar kematian kita
menjadi gerbang memasuki rumah kita di surga,
yang abadi kebahagiaannya.

6 pertanyaan

Kamis, 16 Desember 2010

Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya...
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan...

Pertama...
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya"...
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian"... Sebab kematian adalah PASTI adanya.....

Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua...
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab..."negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang"...
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah
benar... Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...
Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu... Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga...
"Apa yang paling besar di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung", "bumi", dan "matahari"...

Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"...
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya... Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu... Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...

***Di Penghujung Rindu,,,Kita Bertemu ***

Selasa, 14 Desember 2010

Harus jujur kuakui, sulit bagiku tuk definisikan kata rindu. Namun kuserahkan saja jemariku menari untuk menyulam beberapa kalimat agar mengungkapkan apa yang kuketahui tentang rindu itu sendiri.

Siapapun berhak memberikan pandangan tentang rindu. Aku berpikir, kata rindu itu sendiri bersifat umum. Dan akan benar-benar bermakna serta bersifat khusus sekiranya disertai obyek yang dirindu. Obyek tersebut bisa nyata ataupun abstrak tergantung subyek atau sosok yang sedang merindu.

Tak salah pula sekiranya kututurkan bahwa rindu adalah sebuah kata kerja bagi hati. Ia bukanlah kata kerja bagi anggota badan yang walaupun anggota badan kerap kali tergerak untuk melakukan sesuatu sebagai respon dari rindu itu sendiri..

Rasanya sulit jua bagiku memandang rindu sebagai sebuah “penyakit”. Namun begitu, tak mudah pula kupandang rindu sebagai reaksi jiwa yang “sehat”. Bagaimana tak kuucap demikian, cobalah engkau rasakan atau bisa jadi detik ini sedang engkau rasakan letupan-letupan rindu yang bergejolak.


>>Percikan Rindu Di Sudut Hati..

Awalnya, rindu mungkin masih tak “liar” dan sedang terlelap nyenyak di sudut ruang hati. Seiring detik berdetak, pemiliknya sering tak tersadar, angin sejuk dari manakah yang jadikan rindu itu terbangun. Tak pula diketahui, mimpi manakah yang jadikan rindu itu tiba-tiba terjaga.

Seiring waktu pula, rindu semakin bereaksi dan “mengamuk” serta berkecamuk hebat di hati. Pada saat yang sama, terbisiklah telinga untuk segera mendengar hal-hal yang rindu inginkan. Tersapalah lidah untuk berbicara. Terayulah mata untuk memandang. Tergodalah jiwa tuk rasakan hal-hal yang ingin dikenang.


>>Obati Rindu. .

Saat-saat seperti itulah kukatakan rindu sebagai “penyakit”. Walau tak bersifat medis, ia pula terkadang timbulkan gejala-gejala lain yang menyebabkan si empunya terbaring sakit. Karena itu, sudah seharusnya rindu itu diobati. Dan hanya perjumpaanlah yang menjadi penawar sekaligus obat utamanya.


Siapa yang Harus Dicerahkan?

Seorang remaja bertanya kepada Ahmad Dahlan. Apa itu agama? Dahlan terdiam sejenak. Ia lantas memainkan biola yang ada di tangannya. Tentu semua orang disekitar Dahlan, menjadi heran dan saling beradu pandang. “Apa maksudnya?,” begitu pikir mereka. Sejenak kemudian, mereka pun hanyut dalam alunan melodi indah yang dimainkan Dahlan. Sang ustad pun terlihat memainkan sepenuh jiwa.
“Bagaimana?,” tanya Dahlan kemudian. “Indah, damai, seperti semua masalah hilang,” jawab para remaja bergantian. “Ya, itulah agama,” jelas Dahlan. “Agama itu seperti musik, tenang, menyenangkan, dan menyegarkan hati,” tambahnya.
Lalu, Dahlan meminta salah seorang remaja memainkan biolanya. Hasilnya, bukan menghasilkan melodi indah, malah bunyinya memekakkan telinga. Bahkan, menjadi bahan tertawaan. “Itulah agama,” ujar Dahlan. Menurutnya, agama jika tidak dipahami dan dipelajari sungguh-sungguh, bisa menjadi hal yang merusak, memecah belah, dan menakutkan.
Inilah refleksi yang terdalam dari film Sang Pencerah, karya Hanung Bramantyo. Film ini sebenarnya bercerita tentang jalan hidup Kyai Haji Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Namun, melalui dialog-dialognya, film Sang Pencerah mengajak kita, untuk kembali merenungkan kehidupan dan kerukunan beragama kita saat ini.
Belakangan, kehidupan beragama di Indonesia kerap digoyang perpecahan. Kasus penusukan pendeta HKBP di Ciketing, Bekasi adalah ujian terbaru. Pembakaran dan perusakan tempat ibadah jemaat Ahmadiyah, dan pertikaian SARA di Ambon, Maluku untuk menyebut beberapa yang lainnya.
Dewan Antar-agama Indonesia (Inter Religius Council/IRC) menengarai masih ada ketegangan dan potensi konflik dalam hubungan antar-umat beragama di Indonesia. Ketegangan dan potensi konflik tersebut antara lain berbentuk kekerasan, pemaksaan kehendak, perusakan tempat ibadah, dan lainnya.
IRC  juga berencana akan menyelenggarakan forum dialog dan silaturahmi nasional para tokoh umat beragama di Indonesia, akhir tahun ini.
Alunan yang memekakkan telinga
Film Sang Pencerah menunjukkan bagaimana agama bisa jadi alunan suara yang memekakkan telinga, dari biola yang dimainkan seorang yang tidak terlatih. Masyarakat Kauman, Yogyakarta di jaman Dahlan sibuk dengan beragam sesajen, sampai lupa substansi Islam yang sesungguhnya. Kultus individu terhadap Sultan sebagai wakil Tuhan di bumi juga mengaburkan ajaran Islam itu sendiri. Ironisnya, penyimpangan ini dilanggengkan para pemuka agama setempat, yang diantaranya pernah menuntut ilmu hingga ke Mekkah.
Sebaliknya, Ahmad Dahlan dianggap sebagai Kyai palsu karena membawa pemikiran pembaharu Islam. Pada kesempatan pertama dia menjadi khatib masjid, dia menyindir kebiasaan penduduk kampung Kauman dalam berdoa. Menurut Dahlan, dalam berdoa itu yang dibutuhkan cuma ikhlas dan sabar. Tidak lagi diperlukan Kyai, ketip, atau sesajen. Sontak, jamaah yang hadir kaget. Termasuk Sultan.
Dahlan juga  merubah arah kiblat masjid, yang selama ini lurus ke barat dan sejajar dengan keraton yang dianggap sebagai pancar bumi. Kompas dan peta bumi jadi bekal untuk mengukur akurasi arah kiblat ke Mekkah, tidak dipercaya. Lantaran, kompas dan peta itu buatan Belanda yang dicap sebagai kaum kafir.
Suami Siti Walidah juga dianggap menyebarkan agama baru, karena menggunakan biola dalam mengajar, meja dan kursi layaknya sekolah Belanda yang disebut sekolah kafir, serta ikut organisasi Budi Utomo dengan berpakaian ala priyayi, yakni bersandal, bersepatu dan berminyak wangi.
Akibatnya, langgar kidul, warisan sang Ayah dirobohkan warga. Langgar itu dianggap sebagai pusat penyesatan dan penyebaran agama baru. Dahlan sendiri sempat putus asa, dan pergi meninggalkan kampung halamannya. Namun Dahlan mengurungkan niatnya, setelah mendapat pencerahan dan bantuan dari kerabatnya.